Kamis, 25 Desember 2008
Tasyakuran
Selasa, 23 September 2008
Komaci
Pedurungan klub sepakat untuk buka puasa bersama pada 22 September 2008. Kami menuju Java Mall dimana Komaci - Japanese Resto berada. Hidangan yang kita pilih untuk buka puasa tersebut adalah Sukiyaki, Beef Yakiniku, Salmon Teriyaki, Tamago Soup, Curry-don, Yakemesi dan menu paket.
Yang anehnya di Japanese Resto ada menu Mendoan, Bakpia, Tahu Petis. Usut punya usut salah seorang anggota klub ternyata membelinya di Warung HIK andalannya.
BTW buka puasa saat itu cukup bermakna dan semoga membawa barokah. Amin.
Rabu, 20 Agustus 2008
Bermalam-malam di Malaysia
Akhirnya tuntas sudah perjalanan ke negeri jiran, Malaysia. Dalam rangka menghadiri TechEdSEA yang disponsori Microsoft. Terima kasih pada mas Naren dan DPE Team Microsoft Indonesia yang telah membantu semua urusan perjalanan ini. Perjalanan selama 6 hari 5 malam ini begitu mengesankan dan banyak "pelajaran" yang didapat. Maklum dari pinggiran kota Semarang bisa nyasar ke Malaysia hehehehe...
Terlepas dari Malaysia yang sering "berseteru" dengan Indonesia, Malaysia adalah kota yang menyenangkan dan cukup enak untuk dijelajahi. Mulai dari kebudayaan yang mirip dengan Indonesia, pasar tradisional di kampung India, China Town, city walk, transportasi kereta yang nyaman dan murah sampai dengan Mall-mall dan gedung pencakar langit yang canggih. Enak untuk dinikmati.
Perjalanan ini dimulai dari bandara Soekarno-Hatta, menggunakan pesawat Airbus Malayasia Airlines, take off sekitar pukul 11 siang. Kawan seperjalanan adalah M Reza asal Bandung, seorang ASP.NETdeveloper. Dipesawat, pelayanan cukup ramah walau di economy class dan benar-benar Trully Asia. Dapat kudapan yang lumayan untuk ganjal perut plus nasi ayam sebagai makan siang. Porsi jelas kurang kalo untuk ukuran tubuh ini.
Saat di pesawat, dapat teman ngobrol yang asik. Asli Indonesia dan istri bahkan orang Semarang. Dari beliau berhasil digali informasi-informasi tentang Malaysia. Sempat mengalami "kesakitan" yang cukup parah saat mendarat. Telinga terasa budek dan sakit. Gegar budaya kali ya. Ketahuan jarang naik pesawat.
Begitu mendarat di KLIA sekitar pukul 14.00 waktu Melayu (maju 1 jam dari WIB), dengan bantuan teman, kami mulai menyusuri bandara untuk lapor imigrasi dan mencari kendaraan untuk ke hotel. Nah selesai urusan imgirasi dan sang teman akan pergi naik taksi, Reza dapat ide brilliant. Saat keluar, kan ada seseorangmengacung-acungkan papan berisi tulisan "Teched SEA". Reza bilang, tanyakan saja pada orang itu. Segera saya tanyakan dan "voila", ternyata nama saya ada dalam daftarnya dan diminta menunggu dipojokan karena akan diantar naik bas persiaran ke hotel.
Ternyata mereka adalah Microsoft dan partner yang dikomandani pak Tomi cs. Mereka datang dari perusahaan kelas enterprise kayak coca cola, mining coal, finance & banking dan lain-lain. Lumayanlah dapat tumpangan ke Hotel karena kebetulan kita menginap di hotel yang sama. Yaitu Hotel Istana. Hotel ini terletak dikawasan plesiran bukit bintang. Dari Mal ternama, Kedai Kopi Starbuck sampai makanan dan jajanan India dan Timur Tengah. Bahkan "jajanan" juga bertebaran dimana-mana.
Jadilah kita rame-rame berangkat naik bis dengan tour leader Datuk P alias Pak Lay yang ramah. Beliau juga menawarkan kartu handphone prabayar. Beberapa teman langsung membeli kartu gsm untuk komunikasi di Malaysia. Cukup 10 ringgit sahaja. "Pelajaran nomor 1", bawalah HP GSM, sebab CDMA saya engga bisa jalan dan engga nemuin konter untuk beli kartu CDMA.
Begitu sampai, langsung dapat kunci kamar dan segera menuju kamar untuk bebersih badan (engga mandi sejak kemarin). Setelah itu, dilanjutkan dengan jalan-jalan pengenalan medan. Mencari Kuala Lumpur Convention Center, tempat acara diadakan. Menurut peta sih dekat menara kembar petronas. Namun karena kita jalan by foot dan lumayan nyasar, akhirnya berpusing-pusinglah disana. Cukup lama juga berjalan sebelum akhirnya ketemu gedung KLCC.
Jalanan di Kuala Lumpur cukup kecil namun kendaraan yang lalu lalang juga tidak padat. Kotanya cukup bersih dan nyaman untuk jalan kaki. Namun "gaya" menyetir orang Malaysia memang cukup "mengerikan". Ngebut but...serobot sana sini...parkir malang melintang.
Disepanjang jalan dipenuhi turis-turis, terutama dari negara Timur Tengah. Kata sang datuk, Timteng lagi musim panas, jadi mereka mencari udara yang segar di Malaysia. Jangan heran kalo ngeliat wanita bercadar bersliweran di jalan dan mal-mal ternama Malaysia. Mereka tumplek blek ditaman Suria KL (pusat belanja dibawah menara petronas). Saat menjelang malam, suasana cukup romantis dan bisa dibuat ajang foto-foto dengan obyek gedung gemerlapan dan lalu-lalang orang ditaman. "Pelajaran nomor 2", bawalah kamera sendiri dan puaskanlah potret-potret narsis.
Untuk masalah makan-memakan, setiap pagi kami sarapan di hotel dengan menu yang cukup variatif. Dari sego kucing (nasi rames bungkusan), nasi lemak, bubur ayam, nasi kuning sampai menu a la Eropa tersedia. Atau mungkin mau mencicipi sarapan a la Timteng, juga bisa. Jadilah menu pagi sebagai obyek wisata kuliner antar negara. Khusus menu Malaysia sendiri, nasi lemak (lebih mirip nasi kari kali ya dengan bumbu yang mirip ke arah India) dan nasi kuning (engga tau nama aslinya) yang dicampur sayur dan buah-buahan. Rendang ayam dan sapi juga tersedia melimpah ruah disana.
Untuk makan siang, kami mencicipi makanan yang disediakan penyelenggara. Antrian makan cukup panjang dan berkeringat. Belum lagi tempat duduk yang terbatas. Maklum ribuan orang yang makan. Menu terlalu standar seperti salad, menu malaysia, olahan daging ayam (bumbu rendang) dan spagheti serta cemilan kue coklat dan agar-agar. Yang asik, tersedia free tea dan free coffe dimana-mana.
Kalo malam menjelang, kami berburu makan di Suria foodcourt. Makan Thai Curry atau Nasi+beef dihotplate atau makan nasi lemak (lagi). Minuman bisa pilih, lemon tea, teh tarik atau segala macam jus buah segar. Cukup dengan 10 an ringgit, sudah kenyang perut awak.
Transportasi yang cukup enak di KL adalah kereta express bawah tanah. Cukup dengan 1 ringgitan, kita bisa puas keliling kota bawah tanah dan kadang-kadang nongol diatas tanah. Yang penting jangan sampai keluar stasiun deh. Monorail juga yahuut punya. Bis juga oke. Cukup bersih dan ontime. Hanya taksi yang kurang sip. Banyak taksi tembak deh. Bahkan kalo sudah jam 12 malam, berlaku tarif 2 x lipat harga normal. Sarannya sih mending pesen taksi berargo di counter-counter. Gilee beneeerrr...
Persoalan oleh-oleh juga gampang. Silahkan berburu souvenir di Suria KLCC atau kalau mau harga yang lebih miring, datangai aja Pasar Seni. Dijamin lebih murah dan bisa tawar menawar kayak di Tanah Abang. Pasar Seni cukup gampang ditempuh dengan menggunakan KL express.
Internet ? banyak hotspot yang gratis maupun "gratis" alias unsecured hehehehhe... "Pelajaran nomor 3", bawalah laptop.
Kekurangan uang ? tinggal tarik aja via ATM MyBank dengan kartu ATM berlogo cirrus. Tarik tunai aja, nanti akan diminta ngisi, berapa ringgit yang akan ditarik. Minimum kalo engga salah 20 an ringgit. "Pelajaran nomor 4", bawalah kartu kredit atau ATM untuk jaga-jaga.
Disana sempet juga diundang party disebuah fashion bar. Minuman free yang tersedia adalah wine, beer dan coke. Pesta hingar bingar yang terasa "aneh" bagi saya. Disini saya kena batunya. Awalnya karena pengen minum air putih, pesan ama tukang bawa minum, minuman mineral. Dibawakan minuman plus dicharge huahahahhaah.... Ternyata air mineral tidak gratis. "Pelajaran nomor 5", hati-hati pesan sesuatu di daerah lampu merah.
Begitulah kira-kira, perjalanan di Malaysia. Cukup melelahkan dan menyenangkan :)
nb : Foto dijepret oleh Reza
Senin, 11 Agustus 2008
Malaysia PakCik Makcik
Dari bandara, setelah clingak clinguk, akhirnya dapat tumpangan bas penghantaran gratis menuju hotel. Hotel yang sangat lumayan dengan penghuni yang kebanyakan orang Arab.
Makanan dihotel juga sangat lumayan dan bisa all you can eat. Dari menu asia sampai arab. Oh ya hotel tempat menginap, hotel istana, terletak di bukit bintang. Banyak kedai dan rumah makan Arab. Rupanya di Arab lagi musim panas nih. Jadi mereka menyingkir ke daerah sejuk seperti Malaysia.
Reportase akan berlanjut kalo dapat tumpangan nge-net lagi
Jumat, 11 Juli 2008
Gado Gado (Modern Style)
Tapi yang ini lain, nama yang terpampang di box listrik terang benderang adalah Gado-Gado Boplo, Ahlinya Makanan Tradisional, begitu iklannya. Jualan utamanya sudah sangat jelas, gado-gado!! Boplo hanya merk saja. Tempat jualannya di kawasan pusat makanan tengah kota dengan gedung 2 lantai desain modern, full AC dan selalu ada dua pelayan cantik berseragam yang membukakan pintu pengunjung dengan sapaan yang ramah.
Menunya pun beraneka, mulai dari gado-gado, karedok, mie, nasi goreng, aneka macam sop dan masih banyak lain. Aneka minuman pun tersedia, dingin, panas atau es krim sebagai makanan penutup. Es krimnya istimewa karena memakai pewarna dan rasa alami, daun teh, stroberi, coklat, mocha dan masih banyak lainnya. Ada juga es cincau yang segarrr rasanya.
Saya memesan gado-gado lontong, jus stroberi dan sate ayam. Bumbu gado-gadonya sangat terasa, enak sekali. Rasanya ini adalah gado-gado terenak yang pernah saya coba. Satu porsi gado-gado ini sudah mencukupi. Kenyang!!! Kalo rasa jus stroberinya sih rasanya standar, saya pernah mencoba jus stroberi yang lebih enak di tempat lain. Bagaimana dengan sate ayamnya? Bumbu yang dipakai adalah bumbu kacang dan rasanya juga enak sekali. Tampaknya kekuatan utama dari gado-gado Boplo adalah sambal kacangnya.
Penasaran dengan rasanya? Silakan datang di kawasan Panglima Polim, kawasan blok M, Jakarta. Harganya memang sekitar 3 kali lipat dari gado-gado biasa, tapi tidak akan rugi mencobanya!! Bahkan kalo malam hari akan ada live musik dengan lagu-lagu barat dan Indonesia yang sangat famiar di telinga kita. Cobalah dan rasakan mak nyussnya. (ANH, JKT, 110708)
Kuliner Mbakul Ndeso Part II
Hi Friends,
Kuliner Mbakul Ndeso II pas bersamaan dengan Hari Jadinya Dik Enik yang sedang menginjakkan kakinya di tangga 17 tahun ke atas. Begitu venue-nya ditentukan neng nggone Mbakul Ndeso, serasa tidak asing di telinga, tetapi sangat asing untuk diingat. Usut punya usut atas hasil reportase ke beberapa rekan, TERNYATA kita pernah punya gawean di sana, yaitu KULINER LUNCH. Tetapi karena peristiwanya sudah begitu lama (kurang lebih sejaman dengan film 10000 BC) jadi memorinya sudah tidak ingat sama sekali, tempat maupun jalan menuju ke sana...
Ternyata masakannya lumayan ueenaaak...Indonesian style (khususnya semarang style) sehingga dalam waktu singkat ludes...kecuali kangkung dan tokolan yang telat datangnya...
Menyaksikan para kulinerer dalam menyantap makanannya...membuat lidah semakin penasaran saja menyantap lebih banyak...
Coba simak reportase berikut ini :
Pak Sup : Sangking uenaaknya, seolah2 seperti orang yang sudah seharian hari nggak makan sesuap nasipun....dalam sekejap....ludes semua sajian dalam radius satu meter (depan, kanan, dan kiri).
Kang Atin : Ini lain lagi, tidak hanya badannya yang panjang..tapi dalam urusan makan ditambah dengan bumbu Mbakul Ndeso...usus-nya iso melar sampai 3 kali ukuran aslinya...sang reporter mencatat sekitar 4 kali tanduk...cek...cek...cek...luar biasa. Bisa diusulkan untuk rekor MURI....
It's Ariz : Baru kali ini sang reporter melihat It's Ariz tidak bisa melahap ayam goreng untuk yang ke dua kalinya...Karena sudah ludes oleh para kulinerer yang lainnya...Tapi tetap saja yang lainnya disantap habis, tak ada ayam akarpun jadi, begitulah semboyannya... lumayan bisa ngganjal perut sampai makan malam....
Roso : Sang pendatang baru, kelihatan masih malu2 kucing, tetapi dari hasil pantauan sang reporter, terbersit hasrat yang menggebu2 untuk menyamai rekor Kang Atin maupun Mas Sup...Tak apalah nanti masih ada kesempatan yang lainnya...Istilahnya ngalah dulu sama yang senior...
DW : Seperti biasa makan seadanya mengingat asam urat dan kolesterol yang sudah ngendon selama 3 tahun belakangan ini.
Kang Soli & Kang Luthfi : Hem....cukup berkeringat & selalu semangat...
Pak Miko : Cukup selektif dalam memilih makanan...sehat, ueeanak dan bergizi, tidak bikin diastole naik.
Mbak Wiwit : Cukup sibuk dengan urusan menu sehingga sampai detik2 terakhir masih mengunyah santapannya...
Yang lainnya cukup menikmati dan kelihatannya cukup puaaasss.....
Bagi yang ingin menambahkan silahkan.....
DWReporter
Kamis, 10 Juli 2008
Rabu, 09 Juli 2008
SGPC Bu Wiryo 1959
Menu Bebas ala Mahasiswa
SGPC Bu Wiryo buka sejak tahun 1959. Menu utama yang tersaji di warung ini adalah nasi pecel dan sop dengan lauk tahu, tempe, dan telur ceplok. Ada kesan beda dengan pecel-pecel lainnya. Umumnya bumbu pecel hanya disajikan dengan rasa pedas. Namun kita akan merasakan perpaduan antara pedas dan manis pada bumbu kacang di SGPC Bu Wiryo ini. Sayur sop SGPC lebih khas dengan tambahan soun.
Warung SGPC sejak 1994 berada di lokasi ini. Sebelumnya warung ini berada di sebelah timur gedung pusat (kini KPTU UGM). Mulai buka dari jam 06.00 sampai pukul 21.30. Pengunjung akan dihibur oleh Pecel 59 SGPC Acoustic Band Plus.
Menu disediakan sesuai selera. Beberapa di antaranya, seperti SDSB (sop daging sayur bayem), sop tanpa kawat (sop tanpa soun), sop bubrah (sop yang diberi bumbu kacang pecel), sop tanpa truk (sop tanpa kol, kubis), sop pegatan (sop dan nasi dipisah), pecel keramas (pecel diberi kuah sop), pecel pancasila (pecel dengan telur puyuh lima butir), pecel diuwel-uwel (pecel dibungkus) dan yang agak baru SBY (sop bayem).
Untuk minuman, julukan semacam itu juga berlaku. Sebut saja teh mrengut (teh kental), tirto seto (air putih), teh kemul (teh hangat) dan sengkuni (teh dicampur jeruk).
Selasa, 08 Juli 2008
Garuda Lounge - Wisata Kuliner
Dari beberapa lounge bandara yang pernah saya kunjungi, lounge Garuda Jakarta yang terletak di terminal keberangkatan domestik 2F dan keberangkatan international 2D inilah yang terbaik, mulai dari tempat, makanan, minuman dan fasilitas pendukung. Tapi karena saya sangat jarang menggunakan yang di 2D maka pengalaman saya lebih banyak tentang lounge yang terletak di 2F.
Tempatnya sangat cozzy, desain minimalis modern. Dari sini bisa lihat pesawat yang take off, landing atau parkir dengan mudah. Ada mushola, kamar mandi dan toliet yang bersih, wangi dan terawat, kayak di hotel-hotel bintang 5 deh.
Trus makanan yang disajikan sebagian besar adalah makanan Indonesia. Ada pecel, ada nasi bungkus, tahu tempe, nasi liwet dengan nona muda berkebaya yang melayani, kadang ada soto, sop asparagus atau tom yam sirup dan snack.
Minumannya juga oke, ada jus jambu, belimbing atau oranye. Mau yang modern ada capucino atau black coffee yang bikinnya pake coffee maker itu lho!!!. Mau bikin macam-macam teh bisa, yang lokal maupun yang import. Pernah nyobain teh di Pizza Hut khan? Nah disini ada yang rasanya sama.
Bosen nunggu, bisa baca-baca koran, majalah bisnis, majalah lifestyle sambil nonton plasma tv yang besar-besar. Masih belum cukup? Kita bisa selancar di internet sepuasnya, sayang hanya ada tiga unit yang disediakan.
Untuk semua itu gratis, tiss, tissss!!! Syaratnya adalah pemegang kartu GFF Gold, GFF Plus, Platinum, kelas Bisnis/Executive atau pemegang Citibank Co Brand Garuda. Cukup dengan frekuensi penerbangan tertentu maka akan dapat kartu GFF Gold. Kalo enggak sabar nunggu, bisa juga apply untuk Citibank Co Brand Garuda. Cuma harus bayar iuran tahunan sekitar Rp 600.000. Yang ini saya tidak rekomen kalo kita jarang bepergian menggunakan pesawat.
Selasa, 01 Juli 2008
Waroeng Lombok Idjo - Farewell party Niken
Dear saudaraku....
Hari ini, saya dan teman-teman "jemputan pedurungan" plus team marketing diajak bergoyang lidah oleh Niken di waroeng Lombok Idjo. Daripada bersilat lidah di milis, kan lebih enak bersilat ludah (ehhh...maaf..cleguk nya masih terasa saat nulis ini).
Dengan mengendarai "mobil biru ber-ac", akhirnya sampai juga di waroeng tersebut. Didalam, ternyata koq bernuansa nyundo (Sunda maning son). Musik sunda mengalun lembut ditingkah suara pengunjung yang ruaaammaaiii luar biasa.
Kalo dilihat dari daftar menu, lumayan murah untuk kelas waroeng di gajah mada ini. Sekitar 6000 ke ataslah. Menu cukup lengkap dan minumannya bisa milih.
Pertama kali muncul adalah berpiring-piring nasi dan tempe goreng plus sambal (cabe merah mentah dan bawang). Langsung saja, seorang atlit Sriboga menyantap...heran...menu utama belum datang udah langsung disantap heheheheh..
Sambal disini juga cocok untuk adu "kejantanan". Artinya, jika Anda sedang emosi, tantang aja lawan Anda untuk "Adu Makan Sambal". Cukup membuat Anda berdua kepedasan dan bercucuran air keringat. Tidak perlu baku-hantam hehehheehe....
Ayam yang disajikan, sebetulnya ayam goreng biasa. Cuma disini, lumayan empuk dan bumbunya terasa dan merasuk ke dalam daging. Dengan ditaburi kremesan dan sambal idjo (sambal a la Padang) cukup oke lah menu ini. Ada juga lalaban daun singkong godok dan timun. Sambalnya memang ruaarrr biasa pedas dan bisa bikin "mulutmu harimaumu" ehhh "mulutmu ngos-ngosan".
Ada juga sih menu lain yang dipesan. Namun karena terletak jauh dari "jangkauan" saya tidak sempat mencicipi. Mungkin ada beberapa teman yang sampai menit terakhir, masih mencicipi.
Akhir kata, terima kasih buat Niken yang sudah mentraktir, semoga menjadi berkah bagi masa depan Niken. Semoga kenangan manis disini, jangan sampai dilupakan. Terutama para penumpang "jemputan pedurungan" dengan segala tingkah polahnya.
Kamis, 19 Juni 2008
Nasi Sudah Menjadi Bubur a la Sarika
Trip in USA
Start dari semarang langsung ke Jakarta naik Garuda, dari Jakarta ke Singapur naik SQ, nginap semalam di Sing kemudian besok paginya dilanjutkan ke Tokyo (7 jam perjalanan) kemudian dari tokyo ke Seatle (9 jam perjalanan), dari Seatle langsung ke Pullman, Washington.
Dari semua penumpang pesawat, hanya saya sendiri yang dikarantina dan diinvestigasi ketat ketika sampai di Seatle USA, lebih dari satu jam. Ditanya macam2, diambil photo dan sidik jarinya sampai dua kali. Untunglah tidak dideportasi.
Di US saat ini masih musim hujan menjelang summer, jadi matahari tenggelam sekitar pukul 21.00 dan terbit sekitar pukul 04.30. So kita maghriban jam 21.00 kemudian Isya jam 22.15 dan Jam 03.00 sudah sholat shubuh...habis itu dilanjutkan tidur lagi....He2xxxxxxx
Kebetulan pas ada anomali cuaca di sana, sehingga saya bisa menyaksikan turunnya salju. Suhu berkisar antara 5 - 20 C. Untunglah angin tornado tidak sampai ke wilayah tempat saya menginap. Karena hampir di sebagian wilayah amerika tengah terkena angin tornado dan banjir, yang bahkan menyerang perkemahan pramuka di sana (menewaskan 3 orang boyscout).
Tempat kami menginap dan konferensi, jauh dari keramaian karena terletak jauh di desa. Tidak ada taxi, bis. Mall ada tapi kecil. Sehari2 yang dilihat adalah pohon gandum di sepanjang kiri dan kanan jalan.
Kami juga melihat loading gandum via kontainer, jadi apa yang saya bayangkan selama ini ternyata salah. Jadi pengisian gandum tetap lewat samping belakang (lihat gambar) tanpa harus memiringkan kontainernya.
Susah juga, setiap hari makan daun melulu (salad), roti (ora enak). Daging dan ayamnya juga ora enak....nasi ada tapi ndak setiap hari...Sebulan di sana bisa turun nih BB-nya.
Rapi dan teratur, pom bensin nggak ada yang jaga (Self service). Juga koran2 dijual ndak ada yang jaga, tinggal kasih uang, ambil koran. Kalo di Indonesia, wah korannya bisa amblas semua. Juga untuk minuman, seperti yang ada di TV self service, tinggal masukin uang, keluar minuman sesuai dengan yang kita mau.
Ada salah satu channel di sana yang isinya mempertontonkan bagian2 terlarang wanita...wah bahaya buat anak2. Tapi untunglah saya hanya melihat sekejap saja sekedar sekelebatan lewat (hanya ingin tahu, supaya bisa berbagi cerita).
No hiburan...
Rabu, 18 Juni 2008
Trip in Bangkok... Once upon a time in Bangkok
Dance with Mbah Djingkrak
Logo nenek/simbah menari berjingkrakan saja sudah membuat geli. Apalagi jika Anda melihat daftar menu yang penuh dengan nama-nama aneh. Misal kan saja sambal iblis, sambal setan dan lain-lain. Entah untuk bikin khas atau sekedar nama saja.
Senin, 16 Juni 2008
Wajah Terpuaskan
Mencocol Sambal Khas Cibiuk
Jumat, 13 Juni 2008
Ta Yang Suki Kuliner
Kita mencoba beberapa menu diantaranya Soup Ala Shezoun, Nasi Goreng Nanas Ala Thai, Ayam Goreng Ta Yang, Pakcoy cah bawang putih yang kami rasa cukup memuaskan.
Wisata Keluarga di Ciater - Lembang
Daya tarik utama Ciater adalah sumber air panas alaminya (hot Spring water)
dan juga ditunjang oleh cuacanya yang cukup sejuk. Dari Semarang kami lebih suka menempuh jalur Smg-Pamanukan-Subang-Ciater, yang kurang lebih bisa ditempuh dalam waktu 8 jam (santai).
Tetapi biasanya kami berhenti di Pamanukan (maklum ... mertua tinggal disana).
Dan baru keesokan harinya berangkat ke Ciater. Jika sampai di Indramayu sudah waktunya makan siang, cukup asyik mencoba menu-menu ikan di restoran Pesona Laut di daerah Eretan Indramayu. Suasananya cukup asyik di pinggir pantai, dan harganya juga lumayan terjangkau.
Kalau dari Jakarta sepertinya jalur yang paling gampang adalah Jkt-Purwakarta-Subang-Ciater (CMIIW) Jika sampai Subang sudah saatnya makan siang, ... cobalah naik sedikit. Di jalur Subang - Ciater (sebelum sampai jalan Cagak) ada rumah makan sunda namanya Parahyangan, di RM ini menu favorit kami adalah "Sup Ikan" yang sedikit berasa pedas jahe yang tentu saja mak nyus.
Sampai di Ciater ngapain ?
Ya ... berendam di hot spring water. Jadi jangan lupa bawa ganti pakaian. Sesudah masuk lokasi ada 3 lokasi yang bisa dipilih. Yang kelas satu masuk ke kolam renang(rendam) Rp 27.500,- (dapat sekotak soft drink). Kelas 2-nya Rp 17.500,- dan ada juga yang free di kolam2 dan pancuran terbuka.
Di Ciater ada banyak penginapan, dari yang cukup menguras kantong seperti di Sari Ater Hot Spring Resort, ada juga yang cukup terjangkau seperti di Sarimas (dengan masjid Kubah Birunya yang menyolok mata)
Kalau kami lebih suka menginap di Lembang. Karena di Lembang lebih banyak hal yang bisa dilakukan, kalau di Ciater setelah berendam mau ngapain lagi ? Toh jarak Ciater - Lembang cuma sekitar 15 Km. Dari Ciater ke Lembang sebenarnya ada Kawah Gunung Tangkuban Perahu, tetapi kami kurang tertarik untuk mengunjunginya, apalagi harus bawa anak balita.
menemukan hotel/penginapan/bungalow untuk menginap beserta keluarga yang cukup representatif namun terjangkau. Lebih baik lakukan reservasi lebih dahulu.
Ada sebuah hotel yang cukup representatif dan terjangkau, namanya adalah Hotel Yehezkiel. Anda tidak akan menemukan hotel ini di jalur utama, karena letaknya di Jl. Raya Maribaya No 11B. Dari pasar lembang belok sedikit ke arah Maribaya. Ini adalah best value hotel yang berhasil kami temukan di Lembang, yang cukup representatif untuk keluarga. Tempatnya lumayan bersih, dan murah. Ada Family Room untuk bareng2 termasuk ada dapurnya, ada juga yang per kamar. Rate termurah adalah Deluxe hanya Rp 200.000,- (Weekend) dengan double bed, air panas dan sarapan pagi untuk 2 orang.
Salam, Andana
Pedurungan Klub Kontributor
Melompat Ke Tanjung Kodok
Suasana yang nyaman dengan angin laut yang semilir, membuat betah berlama-lama bermain di pantai.
Anda tertarik ?