Welcome | Selamat Datang | Sugeng Rawuh | Wilujeng Sumping

Anda nyasar ke situs ini ? Selamat !!!

Anda telah menemukan komunitas mini penggemar makanan dan jalan-jalan.

Makan dan Jalan tidak perlu selalu mahal, namun bisa dinikmati dan disyukuri bersama. Itulah intisari dari terbentuknya klub badoger ini.Silahkan Anda nikmati blog ini dengan pikiran dan hati terbuka....

Salam Nikmat dari kami

Pedurungan Klub


Cari-Cari

Kamis, 25 Desember 2008

Tasyakuran

15 Desember 2008, kami Pedurungan Klub mensyukuri nikmat Allah Tuhan YME di tempat salah satu anggota yang menempati tempat tinggal baru.













Selasa, 23 September 2008

Teh Botol Suroso

Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Suroso.

Komaci




Pedurungan klub sepakat untuk buka puasa bersama pada 22 September 2008. Kami menuju Java Mall dimana Komaci - Japanese Resto berada. Hidangan yang kita pilih untuk buka puasa tersebut adalah Sukiyaki, Beef Yakiniku, Salmon Teriyaki, Tamago Soup, Curry-don, Yakemesi dan menu paket.

Yang anehnya di Japanese Resto ada menu Mendoan, Bakpia, Tahu Petis. Usut punya usut salah seorang anggota klub ternyata membelinya di Warung HIK andalannya.

BTW buka puasa saat itu cukup bermakna dan semoga membawa barokah. Amin.

Siapa Dia?






Rabu, 20 Agustus 2008

Bermalam-malam di Malaysia


Akhirnya tuntas sudah perjalanan ke negeri jiran, Malaysia. Dalam rangka menghadiri TechEdSEA yang disponsori Microsoft. Terima kasih pada mas Naren dan DPE Team Microsoft Indonesia yang telah membantu semua urusan perjalanan ini. Perjalanan selama 6 hari 5 malam ini begitu mengesankan dan banyak "pelajaran" yang didapat. Maklum dari pinggiran kota Semarang bisa nyasar ke Malaysia hehehehe...


Terlepas dari Malaysia yang sering "berseteru" dengan Indonesia, Malaysia adalah kota yang menyenangkan dan cukup enak untuk dijelajahi. Mulai dari kebudayaan yang mirip dengan Indonesia, pasar tradisional di kampung India, China Town, city walk, transportasi kereta yang nyaman dan murah sampai dengan Mall-mall dan gedung pencakar langit yang canggih. Enak untuk dinikmati.


Perjalanan ini dimulai dari bandara Soekarno-Hatta, menggunakan pesawat Airbus Malayasia Airlines, take off sekitar pukul 11 siang. Kawan seperjalanan adalah M Reza asal Bandung, seorang ASP.NETdeveloper. Dipesawat, pelayanan cukup ramah walau di economy class dan benar-benar Trully Asia. Dapat kudapan yang lumayan untuk ganjal perut plus nasi ayam sebagai makan siang. Porsi jelas kurang kalo untuk ukuran tubuh ini.


Saat di pesawat, dapat teman ngobrol yang asik. Asli Indonesia dan istri bahkan orang Semarang. Dari beliau berhasil digali informasi-informasi tentang Malaysia. Sempat mengalami "kesakitan" yang cukup parah saat mendarat. Telinga terasa budek dan sakit. Gegar budaya kali ya. Ketahuan jarang naik pesawat.


Begitu mendarat di KLIA sekitar pukul 14.00 waktu Melayu (maju 1 jam dari WIB), dengan bantuan teman, kami mulai menyusuri bandara untuk lapor imigrasi dan mencari kendaraan untuk ke hotel. Nah selesai urusan imgirasi dan sang teman akan pergi naik taksi, Reza dapat ide brilliant. Saat keluar, kan ada seseorangmengacung-acungkan papan berisi tulisan "Teched SEA". Reza bilang, tanyakan saja pada orang itu. Segera saya tanyakan dan "voila", ternyata nama saya ada dalam daftarnya dan diminta menunggu dipojokan karena akan diantar naik bas persiaran ke hotel.


Ternyata mereka adalah Microsoft dan partner yang dikomandani pak Tomi cs. Mereka datang dari perusahaan kelas enterprise kayak coca cola, mining coal, finance & banking dan lain-lain. Lumayanlah dapat tumpangan ke Hotel karena kebetulan kita menginap di hotel yang sama. Yaitu Hotel Istana. Hotel ini terletak dikawasan plesiran bukit bintang. Dari Mal ternama, Kedai Kopi Starbuck sampai makanan dan jajanan India dan Timur Tengah. Bahkan "jajanan" juga bertebaran dimana-mana.


Jadilah kita rame-rame berangkat naik bis dengan tour leader Datuk P alias Pak Lay yang ramah. Beliau juga menawarkan kartu handphone prabayar. Beberapa teman langsung membeli kartu gsm untuk komunikasi di Malaysia. Cukup 10 ringgit sahaja. "Pelajaran nomor 1", bawalah HP GSM, sebab CDMA saya engga bisa jalan dan engga nemuin konter untuk beli kartu CDMA.


Begitu sampai, langsung dapat kunci kamar dan segera menuju kamar untuk bebersih badan (engga mandi sejak kemarin). Setelah itu, dilanjutkan dengan jalan-jalan pengenalan medan. Mencari Kuala Lumpur Convention Center, tempat acara diadakan. Menurut peta sih dekat menara kembar petronas. Namun karena kita jalan by foot dan lumayan nyasar, akhirnya berpusing-pusinglah disana. Cukup lama juga berjalan sebelum akhirnya ketemu gedung KLCC.


Jalanan di Kuala Lumpur cukup kecil namun kendaraan yang lalu lalang juga tidak padat. Kotanya cukup bersih dan nyaman untuk jalan kaki. Namun "gaya" menyetir orang Malaysia memang cukup "mengerikan". Ngebut but...serobot sana sini...parkir malang melintang.


Disepanjang jalan dipenuhi turis-turis, terutama dari negara Timur Tengah. Kata sang datuk, Timteng lagi musim panas, jadi mereka mencari udara yang segar di Malaysia. Jangan heran kalo ngeliat wanita bercadar bersliweran di jalan dan mal-mal ternama Malaysia. Mereka tumplek blek ditaman Suria KL (pusat belanja dibawah menara petronas). Saat menjelang malam, suasana cukup romantis dan bisa dibuat ajang foto-foto dengan obyek gedung gemerlapan dan lalu-lalang orang ditaman. "Pelajaran nomor 2", bawalah kamera sendiri dan puaskanlah potret-potret narsis.


Untuk masalah makan-memakan, setiap pagi kami sarapan di hotel dengan menu yang cukup variatif. Dari sego kucing (nasi rames bungkusan), nasi lemak, bubur ayam, nasi kuning sampai menu a la Eropa tersedia. Atau mungkin mau mencicipi sarapan a la Timteng, juga bisa. Jadilah menu pagi sebagai obyek wisata kuliner antar negara. Khusus menu Malaysia sendiri, nasi lemak (lebih mirip nasi kari kali ya dengan bumbu yang mirip ke arah India) dan nasi kuning (engga tau nama aslinya) yang dicampur sayur dan buah-buahan. Rendang ayam dan sapi juga tersedia melimpah ruah disana.


Untuk makan siang, kami mencicipi makanan yang disediakan penyelenggara. Antrian makan cukup panjang dan berkeringat. Belum lagi tempat duduk yang terbatas. Maklum ribuan orang yang makan. Menu terlalu standar seperti salad, menu malaysia, olahan daging ayam (bumbu rendang) dan spagheti serta cemilan kue coklat dan agar-agar. Yang asik, tersedia free tea dan free coffe dimana-mana.


Kalo malam menjelang, kami berburu makan di Suria foodcourt. Makan Thai Curry atau Nasi+beef dihotplate atau makan nasi lemak (lagi). Minuman bisa pilih, lemon tea, teh tarik atau segala macam jus buah segar. Cukup dengan 10 an ringgit, sudah kenyang perut awak.


Transportasi yang cukup enak di KL adalah kereta express bawah tanah. Cukup dengan 1 ringgitan, kita bisa puas keliling kota bawah tanah dan kadang-kadang nongol diatas tanah. Yang penting jangan sampai keluar stasiun deh. Monorail juga yahuut punya. Bis juga oke. Cukup bersih dan ontime. Hanya taksi yang kurang sip. Banyak taksi tembak deh. Bahkan kalo sudah jam 12 malam, berlaku tarif 2 x lipat harga normal. Sarannya sih mending pesen taksi berargo di counter-counter. Gilee beneeerrr...


Persoalan oleh-oleh juga gampang. Silahkan berburu souvenir di Suria KLCC atau kalau mau harga yang lebih miring, datangai aja Pasar Seni. Dijamin lebih murah dan bisa tawar menawar kayak di Tanah Abang. Pasar Seni cukup gampang ditempuh dengan menggunakan KL express.


Internet ? banyak hotspot yang gratis maupun "gratis" alias unsecured hehehehhe... "Pelajaran nomor 3", bawalah laptop.


Kekurangan uang ? tinggal tarik aja via ATM MyBank dengan kartu ATM berlogo cirrus. Tarik tunai aja, nanti akan diminta ngisi, berapa ringgit yang akan ditarik. Minimum kalo engga salah 20 an ringgit. "Pelajaran nomor 4", bawalah kartu kredit atau ATM untuk jaga-jaga.


Disana sempet juga diundang party disebuah fashion bar. Minuman free yang tersedia adalah wine, beer dan coke. Pesta hingar bingar yang terasa "aneh" bagi saya. Disini saya kena batunya. Awalnya karena pengen minum air putih, pesan ama tukang bawa minum, minuman mineral. Dibawakan minuman plus dicharge huahahahhaah.... Ternyata air mineral tidak gratis. "Pelajaran nomor 5", hati-hati pesan sesuatu di daerah lampu merah.


Begitulah kira-kira, perjalanan di Malaysia. Cukup melelahkan dan menyenangkan :)


nb : Foto dijepret oleh Reza

Senin, 11 Agustus 2008

Malaysia PakCik Makcik

Akhirnya sampai juga di Malaysia, setelah melewati jalan berliku. Mulai dari urusan passport, imigrasi sampai imigresen. Dengan menggunakan MH 710 Airbus 330, sampai di Bandara KL sekitar pukul 14.40.

Dari bandara, setelah clingak clinguk, akhirnya dapat tumpangan bas penghantaran gratis menuju hotel. Hotel yang sangat lumayan dengan penghuni yang kebanyakan orang Arab.

Makanan dihotel juga sangat lumayan dan bisa all you can eat. Dari menu asia sampai arab. Oh ya hotel tempat menginap, hotel istana, terletak di bukit bintang. Banyak kedai dan rumah makan Arab. Rupanya di Arab lagi musim panas nih. Jadi mereka menyingkir ke daerah sejuk seperti Malaysia.

Reportase akan berlanjut kalo dapat tumpangan nge-net lagi

Jumat, 11 Juli 2008

Gado Gado (Modern Style)

Mendengar kata gado-gado, pastilah semua orang tahu bagaimana bentuk, rasa, komposisi dan dimana harus membelinya atau malah bisa membuat sendiri. Kalo membeli maka sebagian besar tempat jualannya adalah lepek-lepek dagangan, restoran sederhana atau mungkin gerobak keliling. Krupuk atau emping senantiasa menjadi teman sejatinya. Baik dilakukan oleh tukang jualnya sendiri maupun pelayan, pelayanannnya sangat biasa. Maklum karena harganya relatif murah sehingga tuntutan pelayanan tidak menjadi unsur yang penting.

Tapi yang ini lain, nama yang terpampang di box listrik terang benderang adalah Gado-Gado Boplo, Ahlinya Makanan Tradisional, begitu iklannya. Jualan utamanya sudah sangat jelas, gado-gado!! Boplo hanya merk saja. Tempat jualannya di kawasan pusat makanan tengah kota dengan gedung 2 lantai desain modern, full AC dan selalu ada dua pelayan cantik berseragam yang membukakan pintu pengunjung dengan sapaan yang ramah.

Menunya pun beraneka, mulai dari gado-gado, karedok, mie, nasi goreng, aneka macam sop dan masih banyak lain. Aneka minuman pun tersedia, dingin, panas atau es krim sebagai makanan penutup. Es krimnya istimewa karena memakai pewarna dan rasa alami, daun teh, stroberi, coklat, mocha dan masih banyak lainnya. Ada juga es cincau yang segarrr rasanya.

Saya memesan gado-gado lontong, jus stroberi dan sate ayam. Bumbu gado-gadonya sangat terasa, enak sekali. Rasanya ini adalah gado-gado terenak yang pernah saya coba. Satu porsi gado-gado ini sudah mencukupi. Kenyang!!! Kalo rasa jus stroberinya sih rasanya standar, saya pernah mencoba jus stroberi yang lebih enak di tempat lain. Bagaimana dengan sate ayamnya? Bumbu yang dipakai adalah bumbu kacang dan rasanya juga enak sekali. Tampaknya kekuatan utama dari gado-gado Boplo adalah sambal kacangnya.

Penasaran dengan rasanya? Silakan datang di kawasan Panglima Polim, kawasan blok M, Jakarta. Harganya memang sekitar 3 kali lipat dari gado-gado biasa, tapi tidak akan rugi mencobanya!! Bahkan kalo malam hari akan ada live musik dengan lagu-lagu barat dan Indonesia yang sangat famiar di telinga kita. Cobalah dan rasakan mak nyussnya. (ANH, JKT, 110708)

Kuliner Mbakul Ndeso Part II


Hi Friends,


Kuliner Mbakul Ndeso II pas bersamaan dengan Hari Jadinya Dik Enik yang sedang menginjakkan kakinya di tangga 17 tahun ke atas. Begitu venue-nya ditentukan neng nggone Mbakul Ndeso, serasa tidak asing di telinga, tetapi sangat asing untuk diingat. Usut punya usut atas hasil reportase ke beberapa rekan, TERNYATA kita pernah punya gawean di sana, yaitu KULINER LUNCH. Tetapi karena peristiwanya sudah begitu lama (kurang lebih sejaman dengan film 10000 BC) jadi memorinya sudah tidak ingat sama sekali, tempat maupun jalan menuju ke sana...

Ternyata masakannya lumayan ueenaaak...Indonesian style (khususnya semarang style) sehingga dalam waktu singkat ludes...kecuali kangkung dan tokolan yang telat datangnya...


Menyaksikan para kulinerer dalam menyantap makanannya...membuat lidah semakin penasaran saja menyantap lebih banyak...

Coba simak reportase berikut ini :

Pak Sup : Sangking uenaaknya, seolah2 seperti orang yang sudah seharian hari nggak makan sesuap nasipun....dalam sekejap....ludes semua sajian dalam radius satu meter (depan, kanan, dan kiri).

Kang Atin : Ini lain lagi, tidak hanya badannya yang panjang..tapi dalam urusan makan ditambah dengan bumbu Mbakul Ndeso...usus-nya iso melar sampai 3 kali ukuran aslinya...sang reporter mencatat sekitar 4 kali tanduk...cek...cek...cek...luar biasa. Bisa diusulkan untuk rekor MURI....

It's Ariz : Baru kali ini sang reporter melihat It's Ariz tidak bisa melahap ayam goreng untuk yang ke dua kalinya...Karena sudah ludes oleh para kulinerer yang lainnya...Tapi tetap saja yang lainnya disantap habis, tak ada ayam akarpun jadi, begitulah semboyannya... lumayan bisa ngganjal perut sampai makan malam....

Roso : Sang pendatang baru, kelihatan masih malu2 kucing, tetapi dari hasil pantauan sang reporter, terbersit hasrat yang menggebu2 untuk menyamai rekor Kang Atin maupun Mas Sup...Tak apalah nanti masih ada kesempatan yang lainnya...Istilahnya ngalah dulu sama yang senior...

DW : Seperti biasa makan seadanya mengingat asam urat dan kolesterol yang sudah ngendon selama 3 tahun belakangan ini.

Kang Soli & Kang Luthfi : Hem....cukup berkeringat & selalu semangat...

Pak Miko : Cukup selektif dalam memilih makanan...sehat, ueeanak dan bergizi, tidak bikin diastole naik.

Mbak Wiwit : Cukup sibuk dengan urusan menu sehingga sampai detik2 terakhir masih mengunyah santapannya...

Yang lainnya cukup menikmati dan kelihatannya cukup puaaasss.....

Bagi yang ingin menambahkan silahkan.....

ANH: Cukup terima SMS dari Kang Atin. Katanya "uenak tenan kiye mangane". Oke kawan, selamat menikmati indahnya kebersamaan.


DWReporter

Kamis, 10 Juli 2008

Suatu waktu, suatu masa di Bakoel Ndeso


Hello folks.... it's me ...
It'z Aris...
(",)

Rabu, 09 Juli 2008

SGPC Bu Wiryo 1959

SGPC Bu Wiryo 1959
Menu Bebas ala Mahasiswa

SGPC Bu Wiryo buka sejak tahun 1959. Menu utama yang tersaji di warung ini adalah nasi pecel dan sop dengan lauk tahu, tempe, dan telur ceplok. Ada kesan beda dengan pecel-pecel lainnya. Umumnya bumbu pecel hanya disajikan dengan rasa pedas. Namun kita akan merasakan perpaduan antara pedas dan manis pada bumbu kacang di SGPC Bu Wiryo ini. Sayur sop SGPC lebih khas dengan tambahan soun.

Warung SGPC sejak 1994 berada di lokasi ini. Sebelumnya warung ini berada di sebelah timur gedung pusat (kini KPTU UGM). Mulai buka dari jam 06.00 sampai pukul 21.30. Pengunjung akan dihibur oleh Pecel 59 SGPC Acoustic Band Plus.

Menu disediakan sesuai selera. Beberapa di antaranya, seperti SDSB (sop daging sayur bayem), sop tanpa kawat (sop tanpa soun), sop bubrah (sop yang diberi bumbu kacang pecel), sop tanpa truk (sop tanpa kol, kubis), sop pegatan (sop dan nasi dipisah), pecel keramas (pecel diberi kuah sop), pecel pancasila (pecel dengan telur puyuh lima butir), pecel diuwel-uwel (pecel dibungkus) dan yang agak baru SBY (sop bayem).

Untuk minuman, julukan semacam itu juga berlaku. Sebut saja teh mrengut (teh kental), tirto seto (air putih), teh kemul (teh hangat) dan sengkuni (teh dicampur jeruk).

Selasa, 08 Juli 2008

Garuda Lounge - Wisata Kuliner


Jakarta, Jumat, 4 Juli 2008


Dari beberapa lounge bandara yang pernah saya kunjungi, lounge Garuda Jakarta yang terletak di terminal keberangkatan domestik 2F dan keberangkatan international 2D inilah yang terbaik, mulai dari tempat, makanan, minuman dan fasilitas pendukung. Tapi karena saya sangat jarang menggunakan yang di 2D maka pengalaman saya lebih banyak tentang lounge yang terletak di 2F.

Tempatnya sangat cozzy, desain minimalis modern. Dari sini bisa lihat pesawat yang take off, landing atau parkir dengan mudah. Ada mushola, kamar mandi dan toliet yang bersih, wangi dan terawat, kayak di hotel-hotel bintang 5 deh.

Trus makanan yang disajikan sebagian besar adalah makanan Indonesia. Ada pecel, ada nasi bungkus, tahu tempe, nasi liwet dengan nona muda berkebaya yang melayani, kadang ada soto, sop asparagus atau tom yam sirup dan snack.

Minumannya juga oke, ada jus jambu, belimbing atau oranye. Mau yang modern ada capucino atau black coffee yang bikinnya pake coffee maker itu lho!!!. Mau bikin macam-macam teh bisa, yang lokal maupun yang import. Pernah nyobain teh di Pizza Hut khan? Nah disini ada yang rasanya sama.

Bosen nunggu, bisa baca-baca koran, majalah bisnis, majalah lifestyle sambil nonton plasma tv yang besar-besar. Masih belum cukup? Kita bisa selancar di internet sepuasnya, sayang hanya ada tiga unit yang disediakan.

Untuk semua itu gratis, tiss, tissss!!! Syaratnya adalah pemegang kartu GFF Gold, GFF Plus, Platinum, kelas Bisnis/Executive atau pemegang Citibank Co Brand Garuda. Cukup dengan frekuensi penerbangan tertentu maka akan dapat kartu GFF Gold. Kalo enggak sabar nunggu, bisa juga apply untuk Citibank Co Brand Garuda. Cuma harus bayar iuran tahunan sekitar Rp 600.000. Yang ini saya tidak rekomen kalo kita jarang bepergian menggunakan pesawat.

Selasa, 01 Juli 2008

Waroeng Lombok Idjo - Farewell party Niken

Berikut adalah kenangan manis para badoger dengan mantan badoger :)


Dear saudaraku....

Hari ini, saya dan teman-teman "jemputan pedurungan" plus team marketing diajak bergoyang lidah oleh Niken di waroeng Lombok Idjo. Daripada bersilat lidah di milis, kan lebih enak bersilat ludah (ehhh...maaf..cleguk nya masih terasa saat nulis ini).

Dengan mengendarai "mobil biru ber-ac", akhirnya sampai juga di waroeng tersebut. Didalam, ternyata koq bernuansa nyundo (Sunda maning son). Musik sunda mengalun lembut ditingkah suara pengunjung yang ruaaammaaiii luar biasa.

Kalo dilihat dari daftar menu, lumayan murah untuk kelas waroeng di gajah mada ini. Sekitar 6000 ke ataslah. Menu cukup lengkap dan minumannya bisa milih.

Pertama kali muncul adalah berpiring-piring nasi dan tempe goreng plus sambal (cabe merah mentah dan bawang). Langsung saja, seorang atlit Sriboga menyantap...heran...menu utama belum datang udah langsung disantap heheheheh..

Sambal disini juga cocok untuk adu "kejantanan". Artinya, jika Anda sedang emosi, tantang aja lawan Anda untuk "Adu Makan Sambal". Cukup membuat Anda berdua kepedasan dan bercucuran air keringat. Tidak perlu baku-hantam hehehheehe....

Ayam yang disajikan, sebetulnya ayam goreng biasa. Cuma disini, lumayan empuk dan bumbunya terasa dan merasuk ke dalam daging. Dengan ditaburi kremesan dan sambal idjo (sambal a la Padang) cukup oke lah menu ini. Ada juga lalaban daun singkong godok dan timun. Sambalnya memang ruaarrr biasa pedas dan bisa bikin "mulutmu harimaumu" ehhh "mulutmu ngos-ngosan".

Ada juga sih menu lain yang dipesan. Namun karena terletak jauh dari "jangkauan" saya tidak sempat mencicipi. Mungkin ada beberapa teman yang sampai menit terakhir, masih mencicipi.

Akhir kata, terima kasih buat Niken yang sudah mentraktir, semoga menjadi berkah bagi masa depan Niken. Semoga kenangan manis disini, jangan sampai dilupakan. Terutama para penumpang "jemputan pedurungan" dengan segala tingkah polahnya.

Kamis, 19 Juni 2008

Nasi Sudah Menjadi Bubur a la Sarika

Makan bubur ayam hangat pagi hari sangat nyamleng sekali. Apalagi bubur yang full edition alias lengkap. Di Semarang, terdapat banyak genre bubur ayam. Mulai bubur ayam gaya Semarangan, bubur Manado, bubur Tasik, bubur Bandung, bubur Surabaya dan masih banyak lagi.

Salah satu bubur ayam yang patut di coba adalah bubur ayam Bandung Sarika. Terletak di depan apotik Sarika, jalan Lampersari. Terletak di daerah Amigos (Agak Minggir Got Sedikit) namun tempatnya cukup bersih.

Bubur ini mempunyai pernak pernik yang cukup lengkap. Mulai dari kuah santan kuning, srundeng, cacahan daging ayam, kacang kedelai, bawang goreng, cacahan daun seledri, krupuk dan tak lupa sambal. Disantap hangat-hangat dan rasanya cukup enak.

Sang penjual juga tidak pelit memberikan tambahan kuah jika mau. Atau taburan ayam yang cukup lumayan banyak. Harganya juga murah meriah. Cukup empat ribu perak, kita sudah cukup kenyang menyantap semangkok bubur ayam.

Para Badoger sudah menyatroni tempat ini. Bahkan beberapa menjadi pelanggan setia. Terutama untuk hari Jumat dan hari libur. Beginilah kalau nasi sudah menjadi bubur. Selalu tetap diburu penggemarnya :)

Trip in USA


Wah kali ini diberi kesempatan ke USA, cukup melelahkan dan menyenangkan juga....
Start dari semarang langsung ke Jakarta naik Garuda, dari Jakarta ke Singapur naik SQ, nginap semalam di Sing kemudian besok paginya dilanjutkan ke Tokyo (7 jam perjalanan) kemudian dari tokyo ke Seatle (9 jam perjalanan), dari Seatle langsung ke Pullman, Washington.

Wah capek juga nih, sekitar 22 jam perjalanan belum termasuk transit dan stay overnight in Sing. Jadi saya mengalami dua kali hari Senin. Berangkat dari Sing Senin pagi, sampai di US Senin pagi juga. Untunglah pihak US Wheat berbaik hati memberikan klas bisnis ke saya, jadi di perjalanan bisa istirahat cukup (FYI, tidak semua peserta diberi kelas bisnis, jadi yah lumayanlah...bisa istirahat dengan nyaman...).

Perjalan pulang dengan rute yang sama, hanya berbeda arah...Ketika pulang, sebaliknya saya kehilangan satu hari. Dari washington jam 06.00 sabtu pagi, sampai narita (tokyo) jam 18.00 minggu sore pada hari berikutnya. Padahal selama di perjalanan, siang terus dan hanya 7 jam.

At immigrasi :
Dari semua penumpang pesawat, hanya saya sendiri yang dikarantina dan diinvestigasi ketat ketika sampai di Seatle USA, lebih dari satu jam. Ditanya macam2, diambil photo dan sidik jarinya sampai dua kali. Untunglah tidak dideportasi.

At the spot :
Di US saat ini masih musim hujan menjelang summer, jadi matahari tenggelam sekitar pukul 21.00 dan terbit sekitar pukul 04.30. So kita maghriban jam 21.00 kemudian Isya jam 22.15 dan Jam 03.00 sudah sholat shubuh...habis itu dilanjutkan tidur lagi....He2xxxxxxx
Kebetulan pas ada anomali cuaca di sana, sehingga saya bisa menyaksikan turunnya salju. Suhu berkisar antara 5 - 20 C. Untunglah angin tornado tidak sampai ke wilayah tempat saya menginap. Karena hampir di sebagian wilayah amerika tengah terkena angin tornado dan banjir, yang bahkan menyerang perkemahan pramuka di sana (menewaskan 3 orang boyscout).
Tempat kami menginap dan konferensi, jauh dari keramaian karena terletak jauh di desa. Tidak ada taxi, bis. Mall ada tapi kecil. Sehari2 yang dilihat adalah pohon gandum di sepanjang kiri dan kanan jalan.

Kami juga mengunjungi export terminal gandum, petani2 gandum dan juga mengunjungi para breeder gandum. Perlu diketahu bahwa Indonesia membeli gandum dari Amerika melalui Pasific Northewest terminal, karena dari sinilah wilayah yang paling dekat dengan Indonesia. Selain itu juga ada terminal export di timur laut (Great lakes) dan di tenggara (gulf of mexico).
Kami juga melihat loading gandum via kontainer, jadi apa yang saya bayangkan selama ini ternyata salah. Jadi pengisian gandum tetap lewat samping belakang (lihat gambar) tanpa harus memiringkan kontainernya.

Hari2 yang cukup mendebarkan adalah hari dimana kami harus sharing/presentasi di depan para breeder, para ahli gandum dari 3 universitas (Idaho University, Oregon University, dan washington state university), US Wheat Comission dan US Wheat Associatio, tapi alhamdulillah akhirnya semuanya dilalui dengan baik....
Makanan :
Susah juga, setiap hari makan daun melulu (salad), roti (ora enak). Daging dan ayamnya juga ora enak....nasi ada tapi ndak setiap hari...Sebulan di sana bisa turun nih BB-nya.
Jalan2 :
Rapi dan teratur, pom bensin nggak ada yang jaga (Self service). Juga koran2 dijual ndak ada yang jaga, tinggal kasih uang, ambil koran. Kalo di Indonesia, wah korannya bisa amblas semua. Juga untuk minuman, seperti yang ada di TV self service, tinggal masukin uang, keluar minuman sesuai dengan yang kita mau.

TV Channel :
Ada salah satu channel di sana yang isinya mempertontonkan bagian2 terlarang wanita...wah bahaya buat anak2. Tapi untunglah saya hanya melihat sekejap saja sekedar sekelebatan lewat (hanya ingin tahu, supaya bisa berbagi cerita).

Hiburan :
No hiburan...

Rabu, 18 Juni 2008

Trip in Bangkok... Once upon a time in Bangkok


Begitu mendaratkan kakinya di Bangkok, saya sempat terkejut. Kenapa tidak? Ternyata bandaranya sudah baru dan pindah ke posisi yang berlawanan arah (barat dan timur). Bandara lama digunakan untuk domestik. Karena terakhir saya ke sana 2 tahun yang lalu, masih pake bandara yang lama (FYI, kebetulan saya diberi kesempatan untuk ke Thailand oleh Sriboga sudah kurang lebih 9 kali).

Makanan : Wah ini yang paling susah karena hampir di semua tempat menjual babi. Jadi saya punya langganan khusus di Bangkok (Usman, Halal Food), orang thai selatan, muslim. Di sana saya juga langganan taksi, namanya Lek, bahasa Inggrisnya cukup baik.

Orang2 Thai umumnya susah untuk diajak omong bahasa Inggris, bahkan untuk kata2 sederhana. Atau kalo mau cari makanan halal bisa ke Food Court (di Mall), cari yang jual halal Food. Lalulintas : Mirip Jakarta, macet. Bis kotanya masih pake Bis kota tahun 80-an. tapi dari sisi fasilitasnya lebih baik, sudah ada MRT dan Skytrain.

Di Jakarta...baru terdengar... Jalan2nya mirip di Jakarta. Kehidupan malam : Nah ini yang lumayan seru...Kebetulan hotel saya menginap (NOVOTEL) di daerah wisata, jadi sehari2 pemandangan yang dilihat....hem..... Bisa ditebak lha....Apalagi kalo jalan2 malam selagi cari makan....suit...suit.....

Wah sayang sekali ya, warga pedurungan club belum mencicipi ke sana ya....
Mall : Hampir sama dengan di Indonesia....

Tempat Rekreasi : ChaTuCha Market : sangat ramai, hanya di akhir minggu saja. Kalo di semarang seperti pasar johar, hanya lebih bagus dikit dan jauh lebih luas...

Juga untuk penggemat gardening, banyak menjual bunga2. Grand Palace : istana raja2 Thai, di pusat kota. Chao praya river : di tengah kota, bisa naik kapal, sayang di jakarta sudah tidak ada wisata air di tengah kota. Pat Phong : tempat wisata malam di kota bangkok dan penuh dengan kehidupan malam yang.....aduhai (kata orang lho)....Di sana juga ada live show (laki perempuan melakukan hub sex di altar dan ditonton), ini lebih serem dari striptease.

Dance with Mbah Djingkrak

Entah karena namanya yang unik atau masakannya yang nyamleng, tiba-tiba mbah djingkrak melesat menjadi salah satu icon kuliner Semarang. Rumah makan yang terletak di Taman Beringin ini menyediakan masakan khas jawa jadul alias masa lampau. Sebut saja oseng-oseng daun pepaya, brongkos, gudangan, sego abang, sayur pare, jangan asem dan masih banyak lagi.

Logo nenek/simbah menari berjingkrakan saja sudah membuat geli. Apalagi jika Anda melihat daftar menu yang penuh dengan nama-nama aneh. Misal kan saja sambal iblis, sambal setan dan lain-lain. Entah untuk bikin khas atau sekedar nama saja.


Dari segi rasa, mirip seperti masakan rumahan. Artinya bagi Anda yang terbiasa makan dari hasil racikan ibu atau nenek akan merasakan atmosfir yang sama.

Rumah makan ini menyediakan menu dengan harga yang terjangkau. Tempat yang cukup representatif dan nyaman. Jadi, termasuk cocoklah untuk mengajak kerabat atau handai tolan dari luar Semarang untuk menikmati atmosfir masakan Jawa Jadul.

Salam Djingkrak

Senin, 16 Juni 2008

Wajah Terpuaskan

Beginilah wajah-wajah badoger (tukang makan) yang sudah "terpuaskan" nafsunya. Berkeringat dan ngantukan....

Kecuali yang satu ini :)

Mencocol Sambal Khas Cibiuk


Kunjungan ke rumah makan khas sunda Cibiuk, sudah cukup sering bagi para badoger. Namun bagi penggemar masakan sunda, selalu saja ada sesuatu yang memanggil untuk kembali. Apa itu ? Tak lain dan tak bukan adalah aneka ragam sambal khas Cibiuk.

Ada sambal hejo dan ada sambal beureum. Semuanya bisa dipilih dan ajaibnya, tidak membuat sakit perut seperti kebanyakan sambal lainnya. Berbagai sambal lain juga tersedia gratis. Cukup ambil wadah dan pilihlah sambal dan lalapan yang disukai.


Untuk menu utama, bisa dipilih nasi tutug oncom, nasi bakar, pepes ikan mas, nasi liwet, gurame bakar dan lain-lain. Ada juga sayur asem yang khas Sunda, karedok, dan sejuta daun-daunan sebagai teman lalap. Leunca dan terong bulat pun jadi nyamleng dimakan. Cara makan cukup dengan tangan agar rasa bumbu dan seuhah nya sambal meresap dalam tangan. Terasa begitu enak ketika tangan mampir ke mulut menyuap kumpulan nasi hangat, sambal, lalapan dan ikan asin. Sedaaapp....

Lokasi rumah makan yang terletak di jalan pattimura, Semarang ini cukup nyaman dan santai. Ada saung-saung bambu bagi yang ingin menikmati alam pedesaan dengan gaya lesehan, atau kursi-kursi kayu kalau ingin makan model barat.

Pelayanan juga cukup bagus. Harga juga tidak terlalu menggigit kocek terlalu dalam. Cukupan lah untuk kelas rumah makan seperti ini.

Salam Pedas :)

Jumat, 13 Juni 2008

Ta Yang Suki Kuliner



Pedurungan Klub mencoba ke restoran yang relatif baru buka di Kota Semarang. Restoran dengan cita rasa Chinese Food dan Japanese Food menjadi tujuan kami. Terletak di sekitar Citarum kami meluncur kesana.
Kita mencoba beberapa menu diantaranya Soup Ala Shezoun, Nasi Goreng Nanas Ala Thai, Ayam Goreng Ta Yang, Pakcoy cah bawang putih yang kami rasa cukup memuaskan.

Wisata Keluarga di Ciater - Lembang

Berikut ini adalah catatan ringan perjalanan ke Ciater - Lembang. Mudah-mudahan bisa menjadi sekedar referensi.


Ciater
Daya tarik utama Ciater adalah sumber air panas alaminya (hot Spring water)
dan juga ditunjang oleh cuacanya yang cukup sejuk. Dari Semarang kami lebih suka menempuh jalur Smg-Pamanukan-Subang-Ciater, yang kurang lebih bisa ditempuh dalam waktu 8 jam (santai).

Tetapi biasanya kami berhenti di Pamanukan (maklum ... mertua tinggal disana).
Dan baru keesokan harinya berangkat ke Ciater. Jika sampai di Indramayu sudah waktunya makan siang, cukup asyik mencoba menu-menu ikan di restoran Pesona Laut di daerah Eretan Indramayu. Suasananya cukup asyik di pinggir pantai, dan harganya juga lumayan terjangkau.

Tetapi jika jam makan siang sudah sampai di Pamanukan, ada sebuah restoran bernama Sarira di daerah Binong (antara Pamanukan - Subang) yang cukup mak nyus untuk urusan "Nasi Tutug Oncom"nya.

Kalau dari Jakarta sepertinya jalur yang paling gampang adalah Jkt-Purwakarta-Subang-Ciater (CMIIW) Jika sampai Subang sudah saatnya makan siang, ... cobalah naik sedikit. Di jalur Subang - Ciater (sebelum sampai jalan Cagak) ada rumah makan sunda namanya Parahyangan, di RM ini menu favorit kami adalah "Sup Ikan" yang sedikit berasa pedas jahe yang tentu saja mak nyus.

Sampai di Ciater ngapain ?
Ya ... berendam di hot spring water. Jadi jangan lupa bawa ganti pakaian. Sesudah masuk lokasi ada 3 lokasi yang bisa dipilih. Yang kelas satu masuk ke kolam renang(rendam) Rp 27.500,- (dapat sekotak soft drink). Kelas 2-nya Rp 17.500,- dan ada juga yang free di kolam2 dan pancuran terbuka.


Dimana kalau mau nginap ?
Di Ciater ada banyak penginapan, dari yang cukup menguras kantong seperti di Sari Ater Hot Spring Resort, ada juga yang cukup terjangkau seperti di Sarimas (dengan masjid Kubah Birunya yang menyolok mata)

Kalau kami lebih suka menginap di Lembang. Karena di Lembang lebih banyak hal yang bisa dilakukan, kalau di Ciater setelah berendam mau ngapain lagi ? Toh jarak Ciater - Lembang cuma sekitar 15 Km. Dari Ciater ke Lembang sebenarnya ada Kawah Gunung Tangkuban Perahu, tetapi kami kurang tertarik untuk mengunjunginya, apalagi harus bawa anak balita.


Lembang sangat banyak (sekali) hotel di Lembang, tetapi pada waktu weekend nggak gampang
menemukan hotel/penginapan/bungalow untuk menginap beserta keluarga yang cukup representatif namun terjangkau. Lebih baik lakukan reservasi lebih dahulu.

Ada sebuah hotel yang cukup representatif dan terjangkau, namanya adalah Hotel Yehezkiel. Anda tidak akan menemukan hotel ini di jalur utama, karena letaknya di Jl. Raya Maribaya No 11B. Dari pasar lembang belok sedikit ke arah Maribaya. Ini adalah best value hotel yang berhasil kami temukan di Lembang, yang cukup representatif untuk keluarga. Tempatnya lumayan bersih, dan murah. Ada Family Room untuk bareng2 termasuk ada dapurnya, ada juga yang per kamar. Rate termurah adalah Deluxe hanya Rp 200.000,- (Weekend) dengan double bed, air panas dan sarapan pagi untuk 2 orang.

Hotel ini sangat dekat dengan pasar Lembang. Mau cari oleh-oleh, menikmati ulen bakar sambel oncom, atau mau belanja sayur ... tinggal jalan kaki. Kalau mau makan juga gampang, bisa menikmati Ayam Goreng Brebes di Pasar Lembang atau di depan hotel ada rumah makan sunda yang cukup menggoda, namanya Kedai Teteh.


Pagi hari bagi yang suka tanaman hias bisa berkunjung ke Venita Nursery, sebuah supermaket tanaman hias yang sangat terkenal, yang berjarak sekitar 2 km dari hotel. Kira2 1 km lagi ada juga lokasi petik strawberry namanya Dandy's Strawberry di desa Langensari. Tempatnya cukup asyik, nyaman, murah, ada beberapa permainan anak-anak. Sebenarnya tempat untuk petik strawberry yang paling terkenal adalah Rumah Strawberry, tetapi lokasinya cukup jauh ke arah Cihideung yang harus siap-siap menghadapi kemacetan, dan jalan ke Cihideung yang cukup tajam dan berliku. Menurut saya di Dandy's Strawberry sudah cukup representatif.

Demikian sekilas Ciater dan Lembang. Mudah-mudahan bermanfaat.
Salam, Andana

Pedurungan Klub Kontributor


Kontributor Pedurungan Klub :
ANH :
"Sing penting mangan, sing ora penting mbayar!!!"

Rince :
"Di mana saja syapa saja, kapan saja yang penting makan enak"

Mas Moel :
"Kawin lagi eee Makan lagi yok"

Aa' Tyn :
"KOK SPD ; Kumpul Ora Kumpul Sing Penting Dhahar"

Yayuk :
"No Comment"

Boss Dedy :
"Masih Sedikit dibawah Kuncoro"

Wiwied :
"Unik banyak pernak - pernik tapi menarik dan rasanya menggelitik untuk di icip icip"

It'z Aris... :
"Apapun makanannya, ngga penting!!! Buat Gw yang penting adalah kebersamaannya..."

Lutfi :
"Apapun makanan halalnya yang penting sikaaaaatttt"

Pak Miko :
"Belum Punya Comment"

Enik :
"Guava juice forever"

Haji Tarno :
"Sebelum makan bacalah doa"

MHP :
"Pedurungan Klub ... Never Ending Story"
Pak Prie :
"Sing penting ojo mangan karo pithik, mambu. Mangane karo sego lan iwak matheng"

Cak Soli :
"Halal makanannya...... Nikmat Rasanya.......Sehat Badannya.

Melompat Ke Tanjung Kodok



Tanjung Kodok yang terletak di Lamongan, Jawa Timur, mempunyai obyek wisata yang yahuuuttt.. Lebih tepatnya bernama Wisata Bahari Lamongan atau WBL. Disini, hampir semua arena bermain dan ketangkasan tersedia. Mulai dari Jet coaster, motocross, gokart, istana hantu, film 3 dimensi, Istana air, texas city bagi penggemar gaya cowboy, Game center, Istana bunga, reptil bahkan penyu raksasa.

Cukup dengan tiket Rp. 20.000,- Anda bisa menikmati sebagian besar permainan dan hiburan yang ada. Untuk arena ketangkasan, Anda cukup membayar tiket antara Rp. 5.000,- sampai Rp. 20.000,-

Karena berada di tepi pantai, dilengkapi pula dengan permainan laut seperti banana boat, jetsky, kano, becak air, wisata perahu dan lain-lain. Didukung pantai yang bersih dan berpasir lembut, tempat ini cocok untuk anak-anak dan remaja untuk mengeksplorasi permainan di pantai.


Suasana yang nyaman dengan angin laut yang semilir, membuat betah berlama-lama bermain di pantai.

Jika sudah puas, Anda dan keluarga bisa berenang di air tawar. Lengkap dalam satu komplek waterboom yang aman dan nyaman bagi keluarga.

Lapar ? jangan khawatir. Disana disediakan aneka jenis makanan dan minuman. Bisa pilih rasa lokal atau internasional. Mau seafood atau rujak cingur. Semua tersedia.

Masalah oleh-oleh juga mudah didapatkan. Ada makanan olahan yang bisa ditenteng dan ada juga aneka kerajinan tangan setempat dengan harga yang terjangkau.

Bagaimana kalo berombongan dalam jumlah besar ? Jangan takut. Ada tempat parkir yang luas dan nyaman. Tak lupa dilengkapi juga dengan masjid dan kamar mandi umum yang cukup bersih.

Anda tertarik ?