Welcome | Selamat Datang | Sugeng Rawuh | Wilujeng Sumping

Anda nyasar ke situs ini ? Selamat !!!

Anda telah menemukan komunitas mini penggemar makanan dan jalan-jalan.

Makan dan Jalan tidak perlu selalu mahal, namun bisa dinikmati dan disyukuri bersama. Itulah intisari dari terbentuknya klub badoger ini.Silahkan Anda nikmati blog ini dengan pikiran dan hati terbuka....

Salam Nikmat dari kami

Pedurungan Klub


Cari-Cari

Jumat, 11 Juli 2008

Gado Gado (Modern Style)

Mendengar kata gado-gado, pastilah semua orang tahu bagaimana bentuk, rasa, komposisi dan dimana harus membelinya atau malah bisa membuat sendiri. Kalo membeli maka sebagian besar tempat jualannya adalah lepek-lepek dagangan, restoran sederhana atau mungkin gerobak keliling. Krupuk atau emping senantiasa menjadi teman sejatinya. Baik dilakukan oleh tukang jualnya sendiri maupun pelayan, pelayanannnya sangat biasa. Maklum karena harganya relatif murah sehingga tuntutan pelayanan tidak menjadi unsur yang penting.

Tapi yang ini lain, nama yang terpampang di box listrik terang benderang adalah Gado-Gado Boplo, Ahlinya Makanan Tradisional, begitu iklannya. Jualan utamanya sudah sangat jelas, gado-gado!! Boplo hanya merk saja. Tempat jualannya di kawasan pusat makanan tengah kota dengan gedung 2 lantai desain modern, full AC dan selalu ada dua pelayan cantik berseragam yang membukakan pintu pengunjung dengan sapaan yang ramah.

Menunya pun beraneka, mulai dari gado-gado, karedok, mie, nasi goreng, aneka macam sop dan masih banyak lain. Aneka minuman pun tersedia, dingin, panas atau es krim sebagai makanan penutup. Es krimnya istimewa karena memakai pewarna dan rasa alami, daun teh, stroberi, coklat, mocha dan masih banyak lainnya. Ada juga es cincau yang segarrr rasanya.

Saya memesan gado-gado lontong, jus stroberi dan sate ayam. Bumbu gado-gadonya sangat terasa, enak sekali. Rasanya ini adalah gado-gado terenak yang pernah saya coba. Satu porsi gado-gado ini sudah mencukupi. Kenyang!!! Kalo rasa jus stroberinya sih rasanya standar, saya pernah mencoba jus stroberi yang lebih enak di tempat lain. Bagaimana dengan sate ayamnya? Bumbu yang dipakai adalah bumbu kacang dan rasanya juga enak sekali. Tampaknya kekuatan utama dari gado-gado Boplo adalah sambal kacangnya.

Penasaran dengan rasanya? Silakan datang di kawasan Panglima Polim, kawasan blok M, Jakarta. Harganya memang sekitar 3 kali lipat dari gado-gado biasa, tapi tidak akan rugi mencobanya!! Bahkan kalo malam hari akan ada live musik dengan lagu-lagu barat dan Indonesia yang sangat famiar di telinga kita. Cobalah dan rasakan mak nyussnya. (ANH, JKT, 110708)

Kuliner Mbakul Ndeso Part II


Hi Friends,


Kuliner Mbakul Ndeso II pas bersamaan dengan Hari Jadinya Dik Enik yang sedang menginjakkan kakinya di tangga 17 tahun ke atas. Begitu venue-nya ditentukan neng nggone Mbakul Ndeso, serasa tidak asing di telinga, tetapi sangat asing untuk diingat. Usut punya usut atas hasil reportase ke beberapa rekan, TERNYATA kita pernah punya gawean di sana, yaitu KULINER LUNCH. Tetapi karena peristiwanya sudah begitu lama (kurang lebih sejaman dengan film 10000 BC) jadi memorinya sudah tidak ingat sama sekali, tempat maupun jalan menuju ke sana...

Ternyata masakannya lumayan ueenaaak...Indonesian style (khususnya semarang style) sehingga dalam waktu singkat ludes...kecuali kangkung dan tokolan yang telat datangnya...


Menyaksikan para kulinerer dalam menyantap makanannya...membuat lidah semakin penasaran saja menyantap lebih banyak...

Coba simak reportase berikut ini :

Pak Sup : Sangking uenaaknya, seolah2 seperti orang yang sudah seharian hari nggak makan sesuap nasipun....dalam sekejap....ludes semua sajian dalam radius satu meter (depan, kanan, dan kiri).

Kang Atin : Ini lain lagi, tidak hanya badannya yang panjang..tapi dalam urusan makan ditambah dengan bumbu Mbakul Ndeso...usus-nya iso melar sampai 3 kali ukuran aslinya...sang reporter mencatat sekitar 4 kali tanduk...cek...cek...cek...luar biasa. Bisa diusulkan untuk rekor MURI....

It's Ariz : Baru kali ini sang reporter melihat It's Ariz tidak bisa melahap ayam goreng untuk yang ke dua kalinya...Karena sudah ludes oleh para kulinerer yang lainnya...Tapi tetap saja yang lainnya disantap habis, tak ada ayam akarpun jadi, begitulah semboyannya... lumayan bisa ngganjal perut sampai makan malam....

Roso : Sang pendatang baru, kelihatan masih malu2 kucing, tetapi dari hasil pantauan sang reporter, terbersit hasrat yang menggebu2 untuk menyamai rekor Kang Atin maupun Mas Sup...Tak apalah nanti masih ada kesempatan yang lainnya...Istilahnya ngalah dulu sama yang senior...

DW : Seperti biasa makan seadanya mengingat asam urat dan kolesterol yang sudah ngendon selama 3 tahun belakangan ini.

Kang Soli & Kang Luthfi : Hem....cukup berkeringat & selalu semangat...

Pak Miko : Cukup selektif dalam memilih makanan...sehat, ueeanak dan bergizi, tidak bikin diastole naik.

Mbak Wiwit : Cukup sibuk dengan urusan menu sehingga sampai detik2 terakhir masih mengunyah santapannya...

Yang lainnya cukup menikmati dan kelihatannya cukup puaaasss.....

Bagi yang ingin menambahkan silahkan.....

ANH: Cukup terima SMS dari Kang Atin. Katanya "uenak tenan kiye mangane". Oke kawan, selamat menikmati indahnya kebersamaan.


DWReporter

Kamis, 10 Juli 2008

Suatu waktu, suatu masa di Bakoel Ndeso


Hello folks.... it's me ...
It'z Aris...
(",)

Rabu, 09 Juli 2008

SGPC Bu Wiryo 1959

SGPC Bu Wiryo 1959
Menu Bebas ala Mahasiswa

SGPC Bu Wiryo buka sejak tahun 1959. Menu utama yang tersaji di warung ini adalah nasi pecel dan sop dengan lauk tahu, tempe, dan telur ceplok. Ada kesan beda dengan pecel-pecel lainnya. Umumnya bumbu pecel hanya disajikan dengan rasa pedas. Namun kita akan merasakan perpaduan antara pedas dan manis pada bumbu kacang di SGPC Bu Wiryo ini. Sayur sop SGPC lebih khas dengan tambahan soun.

Warung SGPC sejak 1994 berada di lokasi ini. Sebelumnya warung ini berada di sebelah timur gedung pusat (kini KPTU UGM). Mulai buka dari jam 06.00 sampai pukul 21.30. Pengunjung akan dihibur oleh Pecel 59 SGPC Acoustic Band Plus.

Menu disediakan sesuai selera. Beberapa di antaranya, seperti SDSB (sop daging sayur bayem), sop tanpa kawat (sop tanpa soun), sop bubrah (sop yang diberi bumbu kacang pecel), sop tanpa truk (sop tanpa kol, kubis), sop pegatan (sop dan nasi dipisah), pecel keramas (pecel diberi kuah sop), pecel pancasila (pecel dengan telur puyuh lima butir), pecel diuwel-uwel (pecel dibungkus) dan yang agak baru SBY (sop bayem).

Untuk minuman, julukan semacam itu juga berlaku. Sebut saja teh mrengut (teh kental), tirto seto (air putih), teh kemul (teh hangat) dan sengkuni (teh dicampur jeruk).

Selasa, 08 Juli 2008

Garuda Lounge - Wisata Kuliner


Jakarta, Jumat, 4 Juli 2008


Dari beberapa lounge bandara yang pernah saya kunjungi, lounge Garuda Jakarta yang terletak di terminal keberangkatan domestik 2F dan keberangkatan international 2D inilah yang terbaik, mulai dari tempat, makanan, minuman dan fasilitas pendukung. Tapi karena saya sangat jarang menggunakan yang di 2D maka pengalaman saya lebih banyak tentang lounge yang terletak di 2F.

Tempatnya sangat cozzy, desain minimalis modern. Dari sini bisa lihat pesawat yang take off, landing atau parkir dengan mudah. Ada mushola, kamar mandi dan toliet yang bersih, wangi dan terawat, kayak di hotel-hotel bintang 5 deh.

Trus makanan yang disajikan sebagian besar adalah makanan Indonesia. Ada pecel, ada nasi bungkus, tahu tempe, nasi liwet dengan nona muda berkebaya yang melayani, kadang ada soto, sop asparagus atau tom yam sirup dan snack.

Minumannya juga oke, ada jus jambu, belimbing atau oranye. Mau yang modern ada capucino atau black coffee yang bikinnya pake coffee maker itu lho!!!. Mau bikin macam-macam teh bisa, yang lokal maupun yang import. Pernah nyobain teh di Pizza Hut khan? Nah disini ada yang rasanya sama.

Bosen nunggu, bisa baca-baca koran, majalah bisnis, majalah lifestyle sambil nonton plasma tv yang besar-besar. Masih belum cukup? Kita bisa selancar di internet sepuasnya, sayang hanya ada tiga unit yang disediakan.

Untuk semua itu gratis, tiss, tissss!!! Syaratnya adalah pemegang kartu GFF Gold, GFF Plus, Platinum, kelas Bisnis/Executive atau pemegang Citibank Co Brand Garuda. Cukup dengan frekuensi penerbangan tertentu maka akan dapat kartu GFF Gold. Kalo enggak sabar nunggu, bisa juga apply untuk Citibank Co Brand Garuda. Cuma harus bayar iuran tahunan sekitar Rp 600.000. Yang ini saya tidak rekomen kalo kita jarang bepergian menggunakan pesawat.

Selasa, 01 Juli 2008

Waroeng Lombok Idjo - Farewell party Niken

Berikut adalah kenangan manis para badoger dengan mantan badoger :)


Dear saudaraku....

Hari ini, saya dan teman-teman "jemputan pedurungan" plus team marketing diajak bergoyang lidah oleh Niken di waroeng Lombok Idjo. Daripada bersilat lidah di milis, kan lebih enak bersilat ludah (ehhh...maaf..cleguk nya masih terasa saat nulis ini).

Dengan mengendarai "mobil biru ber-ac", akhirnya sampai juga di waroeng tersebut. Didalam, ternyata koq bernuansa nyundo (Sunda maning son). Musik sunda mengalun lembut ditingkah suara pengunjung yang ruaaammaaiii luar biasa.

Kalo dilihat dari daftar menu, lumayan murah untuk kelas waroeng di gajah mada ini. Sekitar 6000 ke ataslah. Menu cukup lengkap dan minumannya bisa milih.

Pertama kali muncul adalah berpiring-piring nasi dan tempe goreng plus sambal (cabe merah mentah dan bawang). Langsung saja, seorang atlit Sriboga menyantap...heran...menu utama belum datang udah langsung disantap heheheheh..

Sambal disini juga cocok untuk adu "kejantanan". Artinya, jika Anda sedang emosi, tantang aja lawan Anda untuk "Adu Makan Sambal". Cukup membuat Anda berdua kepedasan dan bercucuran air keringat. Tidak perlu baku-hantam hehehheehe....

Ayam yang disajikan, sebetulnya ayam goreng biasa. Cuma disini, lumayan empuk dan bumbunya terasa dan merasuk ke dalam daging. Dengan ditaburi kremesan dan sambal idjo (sambal a la Padang) cukup oke lah menu ini. Ada juga lalaban daun singkong godok dan timun. Sambalnya memang ruaarrr biasa pedas dan bisa bikin "mulutmu harimaumu" ehhh "mulutmu ngos-ngosan".

Ada juga sih menu lain yang dipesan. Namun karena terletak jauh dari "jangkauan" saya tidak sempat mencicipi. Mungkin ada beberapa teman yang sampai menit terakhir, masih mencicipi.

Akhir kata, terima kasih buat Niken yang sudah mentraktir, semoga menjadi berkah bagi masa depan Niken. Semoga kenangan manis disini, jangan sampai dilupakan. Terutama para penumpang "jemputan pedurungan" dengan segala tingkah polahnya.